Thursday 31 January 2013

Hey Kalian!


Untuk kalian, hadiah dari Tuhan yang tak akan tergantikan @nchaga, @namonz, @bigbrobo,

Aku sedikit canggung menulis surat (cinta) ini dalam bahasa Indonesia (kepada kalian). Ingatkah kalian tentang surat permintaan maaf atas pengabaianku berbulan-bulan kala hatiku sedang patah-patahnya, bertahun yang lalu? Aku menulis panjang (sekali) dalam bahasa Inggris, berharap agar kalian tidak terlalu menganggapku menulis sok manis. Hahaha, maaf teman-teman, aku sudah mencoba menulis ini dalam bahasa sehari-hari kita yang lebih berisik dari biasanya, tapi (sepertinya) gagal :p

Abaikan saja cara menulisku yang sok puitis ini ya. Cukup baca saja. Hahaha.

Begini, selama ini aku selalu berusaha menjadi teman yang baik untuk kalian. Sebagai penebusan dosa atas ketidakpedulianku dulu saat aku sedang egois-egoisnya meratapi kemalanganku sendirian. Tidak hanya itu, tapi berteman dengan kalian sangatlah menyenangkan. Terimakasih karena selama ini sudah bertahan dengan aku yang skeptisan dan kata orang pendiam. Hanya kalian yang tahu kalau aku tidak seperti kata orang kebanyakan.

Halo Icha, kita sudah berteman lebih dari sepuluh tahun lho! Bukan waktu yang sebentar ya ternyata. Dulu kita saling berkenalan semasa masih berseragam putih biru. Kamu sudah tahu kalau aku hobi telatan dari dulu. Kamu sudah kenal kebiasaan anehku yang ini itu dari dulu. Bagaimana perasaanmu? Hihihi. Terimakasih ya, aku ingat sekali, aku pertama menangis di depan temanku kala itu; di depan kamu. Merasa bodoh rasanya, sekaligus merasa menjadi seutuhnya manusia setidaknya. Waktu menulis ini, kok mataku rasanya kelilipan debu ya.

Terimakasih sudah menjadi satu di antara beberapa orang yang masih saling menyemangati. Kamu teman yang baik, sahabat yang baik. Mau mendengarkan dan didengarkan. Hey! Setelah Bali dan Singapura, mungkin kita masih punya banyak tempat untuk dijelajahi bersama. Atau kalau pun tidak dijelajahi bersama, kita masih bisa saling mengingatkan tentang mimpi kita yang sama, keliling dunia. :D

Halo Nana! Maaf ya kalau aku yang unyu ini suka sok sibuk sendiri. Terimakasih karena kamu sering sekali mengingatkanku untuk makan. Ih pacarku (dulu) saja jarang. Hihihi. Aku tahu kalau kamu selalu prihatin dengan bentuk tubuhku yang dikutuk langsing ini. Aku baik-baik saja kok. Sekarang malah berat badanku terus bertambah tiap bulan. Entahlah.

Aku senang karena kamu selalu memaklumi kesibukanku yang kadang keterlaluan, dan masih mau benar-benar mencuri waktu di antaranya meski hanya untuk makan siang. Terimakasih sudah membagi cerita-ceritamu denganku. Jangan bosan bercerita ya. Dan jangan bosan aku ajak menyantap menu yang itu-itu saja. Oiya satu lagi, jangan pernah bilang tidak sebelum kamu mencoba. :D

Halo Runi, agaknya baru tadi kita bertemu yah. Hihihi, kita paling jarang bertemu sepertinya. Mungkin setelah menyelesaikan tugas akhirku aku akan lebih banyak membagi waktu untukmu juga. Akan merusuhmu agaknya. Aku senang, paling tidak kalau aku ingin mengobrol sastra dengan sahabatku, aku punya kamu. Aku sendiri tidak menyangka akan berkuliah di jurusan yang sama denganmu, padahal tiga tahunku di SMA sudah ku habiskan demi memikirkan fisika, kimia, dan matematika. Kita pernah menyesal pada pilihan ini bersama, tapi sekarang untuk apa. Sudah kita jalani, sudah seharusnya kita cintai. Ayo semangat! Setidaknya kita masih bisa berkuliah di jurusan yang sepertinya kita suka lagi nantinya. Yah, siapa tahu. :D

Masih ingat pesan yang kamu kirim dulu, tentang pemikiran tiba-tibamu yang ingin tinggal di luar negeri yang itu? Iya, mari kita berusaha meraih apapun impian kita. Kamu juga suka menulis, teruskan lah apa yang sudah kamu mulai dulu. Aku tidak keberatan membaca dan mengomentari skrip awal novelmu lagi. Mungkin nanti, entah kapan, akan aku tunjukkan juga milikku.

Hei kalian.. kalau kalian butuh didengarkan, jangan lupa ada telingaku yang selalu mau menampung segala keluhan. Kalau kalian butuh saran, jangan lupa ada suaraku yang selalu mau mengatakan kalimat-kalimat yang kaliah butuhkan. Kalau kalian sedang kesusahan, jangan lupa ada aku dan berbagilah. Aku tidak mau menjadi sahabat yang hanya dekat saat senang sedang melekat. Aku mau selalu ada di sisi kalian juga saat sedang dibutuhkan. Kalau kalian butuh pelukan, jangan lupa ada aku yang tipis ini yang selalu rela menjadi seolah semakin tipis demi memeluk kalian. *meski dalam kenyataannya kita jarang berpelukan kan* :) 

Kalau kalian butuh aku, tinggal bilang. Kalau sewaktu kalian memintanya dan aku sedang tidak bisa, tolong maklumi lah. Pasti akan aku ganti lain waktu dengan durasi hitungan dua kali. Satu lagi, kalau sekiranya nanti aku salah melangkah, tolong diingatkan, tolong ditampar biar sadar. Ayo, semangat yah demi apapun yang sedang menunggu kita di depan. Hmm, termasuk toga barangkali. :D

Aku bahagia memiliki kalian. Terimakasih telah menjadi sahabat yang baik bagiku. Terimakasih telah menjadi hadiah dari Tuhan yang tak tergantikan. Pokoknya aku sayang kalian. Aduh jadi malu ih waktu baca tulisan sendiri. Sudah ah, aku mau kabur.

Salam peluuuuk,

@tiaratirr


2 comments:

  1. aahh, :'D seneng mbaca surat cinta buat sahabat yang seperti ini..
    awet-awet yahh temenannya, saling berbalas surat juga seru sepertinya

    semangat terus

    salam

    ikavuje

    ReplyDelete
  2. alhamdulillah sama mereka awet, semoga sampe jadi nenek-nenek. hihihi :D

    ReplyDelete