Tuesday 24 January 2012

Aku Pasti Kembali

Teruntuk kamu,

Kamu, kota kecil yang penuh dengan iringan irama para penghuninya. Kamu masih sering memberikan kesejukan, kehangatan, maupun kenyamanan bagi kami, bahkan saat banyak di antara kami sering berlaku tak tahu diri. Kamu sudah terlalu banyak menyimpan rahasia kami, cerita kami, lukisan abstrak hidup kami di banyak lorong tersembunyi. Kamu selalu terdiam, meski mengetahui lebih banyak dari kami. Kamu menyimpan semua rasa frustasi, haru biru, sedu sedan, keceriaan pelangi, kegembiraan bawang, dan juga ah-ih-uh-eh kami yang sudah tak mampu lagi tergambar. Ah, mungkin di antara diammu, kamu tidak peduli, dan kami pun pura-pura mengerti.
Coba lihat bangunan-bangunan tua hampir roboh itu, yang masih saja kamu berikan pesonamu agar masih sering dikunjungi. Coba lihat para manusia berisik yang menawarkan harta mereka di sepanjang jalanan itu, yang masih saja kamu beri tempat bernaung. Atau coba lihat suasana di bawah bukit itu, yang sudah tersulap menjadi tempat mengerikan penuh keindahan saat senja sore mulai datang. Coba rasakan kebahagiaan para nelayan di sepanjang pesisirmu, untuk semua tangisan ikan, deru ombak, aroma laut, dan angin yang menusuk-nusuk. Ah!
Untuk sebuah kota kecil yang penuh dengan daya magis rahasiamu, kamu favoritku. Aku, aku adalah satu di antara ‘kami”, penghunimu yang tak tahu diri. Nantinya, jika terpaksa aku harus pergi dan tinggal di kota lain, entah di belahan bumi sebelah mana pun, di pulau mana pun, atau di negara mana pun, aku pasti kembali kepadamu; menengokmu, atau hanya sekedar bernostalgia dengan semua aroma di sudut-sudut tempatmu.
Aku pasti akan merindukan saat-saat mengamati orang-orang di setiap pemberhentian lampu merahmu, suara kereta malam yang kadang terdengar sampai ke kamarku, atau pasir putih yang pasti menelanjangi kaki-kaki mungilku meski harus menempuh puluhan kilometer di salah satu bagian kerajaanmu.
Ah Jogja, kota tercintaku, aku menulis surat ini seakan aku hendak meninggalkanmu ya? Hmm, iya mungkin, iya pasti, tapi suati hari nanti. Aku akan meninggalkanmu saat aku sudah menyelesaikan studiku, atau saat aku sudah tidak hanya memimpikan impianku dan harus meraih dan memperjuangkan impianku, atau bahkan saat aku yang dengan setia akan mengikuti dan mendampingi suami masa depanku, di kota lain. Tetapi jangan khawatir, seperti janjiku, aku pasti kembali. Pasti.

Aku, salah satu penghunimu.

Saturday 7 January 2012

allergic oh allergic

hallo, long time no write!
hahaha, maaf selama dua bulan kemarin banyak acara, sedang sibuk dunia akhirat, dan lagi males banget nulis! aku kan masih moody, hahaha :) *bangga* *gak penting*
okay, sebenernya ini (masih) rada gak penting buat di post kan, tapi hari ini daripada gak ada kerjaan (yang sedikit bermanfaat) mari kita menulis, lalalala~
beberapa hari yang lalu, ada perayaan tahun baru..
oh iya! happy new year!! -interupsi, hihi
bukan tentang tahun baru yang mau aku tulis. but what behind it, haha sama apa beda sih? >.<
malam tahun baru kemarin adalah malam tahun baru yang sedikit absurd. ha, lebai. gak ada acara ke luar kota seperti malam malam tahun baru sebelumnya. jadi, bertahanlah manusia ini di Jogja, dengan tidak banyak pilihan tempat untuk dikunjungi. atau aku aja ya yang udik gak tau spot spot yang hore? LOL
aku akhirnya pergi ke Area Nol Kilometer, disana tiap tahun baru ada perayaan tahun baru pake kembang api! hoaa, pulang dari sana sekitar jam dua pagi. udara panas, ralat: panaaas! sisa berjubel dengan ratusan manusia lain yang sama-sama tidak tahu dirinya denganku yang hobi dorong dan senggol sana sini. sampai di rumah buru-buru tepar, tidur sampai siang, sekitar jam sepuluh. bangun tidur, langsung disambut dengan teriknya matahari dan omelan meme (panggilan untuk Ibu) yang lebih terdengar seperti lagu. ya, lagu sumbang yang kadang membuat rindu, halah :)
cuaca di Jogja lagi gak hore. karena lepas jam dua siang langsung hujan deres disini. aku baru sempet mandi jam tujuh malam. *hahaha! dingin banget, dan kalian tau apa?? seluruh badan mendadak muncul bentol-bentol merah mengerikan. selama sekitar lima detik sih aku mikir kalo aku lagi kena malaria. dan sedetik berikutnya aku sadar. dem, aku kena alergi! ya, alergi udara dingin bok.
aku memang punya beberapa alergi; alergi udang, alergi debu, alergi dingin, alergi gondes, dan alergi mendes. oh plis, semuanya bisa dihindari, kecuali ya si udara dingin ini. sial kan, kalo tiap perubahan cuaca yang mendadak ditambah kondisi badan lagi gak fit, bakal berujung ke alergi. tanggal dua alergi tambah parah, padahal tiap enam jam sudah telen obat yang judulnya ctm. haha akhirnya aku ke dokter. sama si dokter diberi bebrapa tablet cantik, dan sejenis bedak. oke nurut deh yang penting sembuh. tapi obatnya gak mempan, hoaa makin frustasi aku curhat ke beberapa temen. salah satu temen nyuruh aku minum air kelapa muda. haha, apa hubungannya? walo sedikit gak percaya, akhirnya aku bilang ke meme. meme buru nyari kelapa muda, airnya dicampur sama beberapa biji cengkeh selama kurang lebih 30 menit, baru diminum. rasanya? gak enak! jauuuh lebih enak es klamud, you know. menu minuman itu aku minum selama tiga hari. viola! ajaibnya alerginya berkurang dan sekarang sudah sembuuuh. hahaha! bekas bentol, terutama yang di jari jari tangan sih emang gak bisa hilang sekejab. at least, paha, punggung, dan pipi ini gak gatel lagi. uh, alergi, jauh jauh deh! haha
alergi udara dingin, ato istilah kerennya allergic rhinitis, ini memang sangat merepotkan, terutama untuk kita yang hobi jelajah dan punya kondisi badan yang gak konstan. waktu pelajaran biologi beberapa tahun yang lalu, seingatku sih, pernah dijelaskan kalo alergi ato hipersensetif sendiri adalah bentuk kegagalan sistem kekebalan tubuh kita. gejala alergi sendiri mirip dengan flu; bersin-bersin, hidung tersumbat, tenggorokan gatal, mata berair, dan pilek. kalo kita positif alergi dingi, tenggorokan kita gak cuma gatal, tapi juga terasa sakit. kita juga gak bisa dengan ajaibnya sembuh, seperti sedang menderita gejala flu, kalo kita masih terpapar udara dingin. selain itu, alergi udara dingin juga menimbulkan bentol-bentol pada kulit. aku lupa istilah kerennya apa, tapi boleh dibilang sejenis biduran, hehe.

sebagai penderita alergi dingin, aku mau share beberapa tip menghindari alergi. (walo sebenernya aku sendiri juga masih lupa diri urusan tips ini)
  • jauh jauh dari si alergen, ato udara dingin itu sendiri. misal lagi ke daerah dingin, pake pakaian tebel, kumur-kumur pake air hangat. pake syal, agar tenggorokan tetap hangat. kalo gak ada? ya sudah..
  • yang alerginya disertai biduran, oles bedak dingin atau lotion yang punya bahan calamine dan anti histamin. dokter aku bilangnya begitu sih.
  • mandi dan minum lah hanya dengan air hangat. es campur, es krim, es klamud? lupakan dulu deh..
  • kalau mau obat tradisional, pake air kelapa muda ditambah beberapa biji cengkeh juga boleh. inget, cengkehnya gak perlu ikutan ditelen loh!
  • dan nasehat klasik yang biasa keluar dari si pacar (kalo punya), "istirahatlah yang cukup!"

hahaha, sekian. aku sudah capek menulis. see you in another page.