Saturday 15 July 2017

[Resensi] Negeri van Oranje

Judul Buku          : Negeri van Oranje
Penulis                 : Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Nisa Riyadi, Rizki Pandu Permana
Penerbit               : PT. Bentang Pustaka
Halaman              : 478
ISBN                    : 978-979-1227-58-2
Cetakan I             : April 2009

Jika ada sebuah negara yang ingin saya kunjungi, boleh jadi Belanda berada di urutan pertama. Barangkali, saya terlampau silau dengan cerita kincir angin yang megah, bunga tulip yang indah, atau lalu-lalang sepeda yang katanya hampir selalu ada di tiap sudut kotanya.

Untuk itu, senang sekali rasanya membaca buku berjudul Negeri van Oranje karya empat penulis yang merupakan mantan mahasiswa di negeri kincir angin itu.

Negeri van Oranje berkisah mengenai persahabatan lima orang warga Indonesia dengan latar belakang berbeda yang dipertemukan di sebuah stasiun kereta di Belanda. Terjebak karena badai, yang awalnya dirasa bencana berubah menjadi anugrah nyata, saat kelima mahasiswa yang tinggal di kota berbeda itu kemudian menjalin hubungan erat selama di Belanda.

Lintang, Banjar, Wicak, Daus, dan Gery. Persahabatan mereka tidak bisa dibilang sempurna, terutama saat kelimanya bergelut dengan rumitnya urusan hati.

Padat, renyah, dan kocak. Cerita persahabatan dan romansa para mahasiswa itu tidak hanya mengedepankan alurnya, namun juga pengetahuan dan gambaran mengenai cara bertahan hidup di Belanda sebagai seorang mahasiswa. Di sela halaman, pembaca bisa menemukan tutorial atau tips yang sangat berguna, terutama bagi mereka yang memang berencana melanjutkan kuliah di sana. Manis getirnya menjadi mahasiswa Indonesia di daratan Eropa juga sedikit banyak dibocorkan dalam buku yang telah diangkat ke layar lebar ini.

Setiap tokoh jelas digambarkan meski tetap ada kejutan di antaranya. Dari sosok Gery yang misterius hingga akhir cerita yang tidak terduga, saya akui bahwa keempat penulis buku ini telah sukses membuat saya mengaga. Saya sendiri mengagumi gagasan menulis satu buku secara bersama-sama. Jarang sekali saya menemukan buku seperti ini. Biasanya lebih sering menemukan kumpulan cerpen dari beberapa penulis dibandingkan dengan sebuah buku atau novel yang ditulis beberapa penulis secara bersama.


No comments:

Post a Comment