Februari,
Sebelum nanti saya lupa, perkenankan saya melontarkan
pertanyaan tentang kejutan apa saja yang sudah anda persiapkan untuk saya,
boleh? Maaf jika terkesan kurang ajar, akhir-akhir ini saya hanya belajar lebih
frontal dan formal. Anda tidak terlalu terganggu dengan kata ‘saya’ dan ‘anda’,
bukan? Karena ‘aku’ dan kamu’ terlalu polos kedengarannya.
Daripada berputar-putar, sebaiknya mungkin saya menanyakan
kabar anda. Jadi bagaimana, masihkah baik-baik saja dengan menjadi sosok anda
yang dipuja khalayak muda dan dinanti-nantikan banyak manusia? Akan banyak—sebut
saja—cinta yang disebar-sebarkan pada 28 hari masa jabatan anda, bukan? Lebih-lebih
pada masa pertengahannya.
Jadi para pembuat coklat akan kebanjiran pesanan,
pabrik-pabrik gula akan menaikkan jumlah produksi mereka menjadi paling tidak
tiga kali lipat, dan akan banyak keuntungan yang diraup mereka pada masa
jabatan anda yang singkat ini. Oh, barangkali para dokter juga sudah
bersiap-siap kalau saja akan ada beberapa pasien darurat yang seharusnya tidak
makan coklat, melanggar pantangannya. Sayang sekali jika angka penderita
diabetes harus bertambah ya. Pekerja dunia mode dan para pengagum serta
pengikutnya pun, barangkali kena pengaruhnya.
Tidak, tidak. Saya tidak menyalahkan anda dengan keriuhan
perayaan pada bulan Februari yang sudah menjadi budaya di hampir seluruh
belahan dunia ini. Toh, saya juga kadang-kadang menikmatinya. Sebagai pengemar
coklat, tentu saya tidak bisa melewatkan potongan harga atau paket coklat cinta
yang didisplay di rak-rak supermarket langganan saya, yang khusus ada pada masa
jabatan anda. Bukan untuk siapa-siapa, kecuali untuk saya.
Jadi Februari, barangkali seseorang harus berterima kasih
pada anda atau mengutuk adanya anda. Saya tidak terlalu menyukai anda karena
anda terlalu banyak menghujani manusia dengan yang mereka sebut-sebut cinta. Bukannya
segala yang terlalu itu tidak pada tempatnya? Dan lagi, anda mengingatkan saya
pada beberapa hal yang seharusnya sudah sirna. Seperti cake coklat yang pernah
saya buat sedikit terlambat. Saya menyesal tidak mencatat resepnya.
Saya hanya berharap, anda tidak terlalu banyak membawa
hujan, seperti yang sudah Januari lakukan. Saya juga berharap, anda bisa segera
mempertemukan saya kepada yang sudah saya damba-dambakan, membawa kabar baik
yang saya nantikan. Selebihnya, kalau saya masih boleh berharap, secepat atau
selambat apapun anda berjalan, biarkan manusia-manusia yang hidup di masa
jabatan anda merasa bahagia dan bersuka cita, sebelum mungkin nanti mereka merasakan
duka--bertemu dengan September misalnya.
Saya sudahi saja ya suratnya.
Salam
-kali ini peluk jauh saja-
No comments:
Post a Comment