Sunday, 2 February 2014

Menanti Malam

Aku tidak pernah mengerti mengapa kau lebih suka datang kala malam. Aku tidak pernah tahu kemana kau pergi kala siang menjelang. Apakah siang terlalu terik bagimu, hingga kau harus terkurung di tempat persembunyian? Ataukah siang terlalu silau bagimu, hingga kau harus mengais lorong gelap sendirian?

Andai saja kau tahu, disini aku selalu setia menantimu siang dan malam. Meski kadang, aku bosan dengan siang tanpamu yang menjemukan. Meski kadang, aku lelah dengan penantian dirimu yang panjang.

Aku disini tidak punya teman. Bagiku, kau adalah ladang basah belum diolah yang akan ku paksa menampung biji-bijian dari kantongku yang keemasan. Ku namai mereka harapan. Bagiku, hanya kau yang akan mampu menyemai rerumputan di kala semua tertidur di kasur melipat-lipat khayalan.

Cepat datang, jangan bosan.

Aku, punguk yang merindukan bulan

No comments:

Post a Comment