Untuk kalian, hadiah dari
Tuhan yang tak akan tergantikan @nchaga, @namonz, @bigbrobo,
Aku sedikit
canggung menulis surat (cinta) ini dalam bahasa Indonesia (kepada kalian).
Ingatkah kalian tentang surat permintaan maaf atas pengabaianku berbulan-bulan
kala hatiku sedang patah-patahnya, bertahun yang lalu? Aku menulis panjang (sekali)
dalam bahasa Inggris, berharap agar kalian tidak terlalu menganggapku menulis
sok manis. Hahaha, maaf teman-teman, aku sudah mencoba menulis ini dalam bahasa
sehari-hari kita yang lebih berisik dari biasanya, tapi (sepertinya) gagal :p
Abaikan saja cara
menulisku yang sok puitis ini ya. Cukup baca saja. Hahaha.
Begini, selama ini
aku selalu berusaha menjadi teman yang baik untuk kalian. Sebagai penebusan
dosa atas ketidakpedulianku dulu saat aku sedang egois-egoisnya meratapi
kemalanganku sendirian. Tidak hanya itu, tapi berteman dengan kalian sangatlah
menyenangkan. Terimakasih karena selama ini sudah bertahan dengan aku yang
skeptisan dan kata orang pendiam. Hanya kalian yang tahu kalau aku tidak
seperti kata orang kebanyakan.
Halo Icha, kita
sudah berteman lebih dari sepuluh tahun lho! Bukan waktu yang sebentar ya
ternyata. Dulu kita saling berkenalan semasa masih berseragam putih biru. Kamu
sudah tahu kalau aku hobi telatan dari dulu. Kamu sudah kenal kebiasaan anehku
yang ini itu dari dulu. Bagaimana perasaanmu? Hihihi. Terimakasih ya, aku ingat
sekali, aku pertama menangis di depan temanku kala itu; di depan kamu. Merasa
bodoh rasanya, sekaligus merasa menjadi seutuhnya manusia setidaknya. Waktu
menulis ini, kok mataku rasanya kelilipan debu ya.
Terimakasih sudah
menjadi satu di antara beberapa orang yang masih saling menyemangati. Kamu
teman yang baik, sahabat yang baik. Mau mendengarkan dan didengarkan. Hey!
Setelah Bali dan Singapura, mungkin kita masih punya banyak tempat untuk
dijelajahi bersama. Atau kalau pun tidak dijelajahi bersama, kita masih bisa
saling mengingatkan tentang mimpi kita yang sama, keliling dunia. :D
Halo Nana! Maaf ya
kalau aku yang unyu ini suka sok sibuk sendiri. Terimakasih karena kamu sering
sekali mengingatkanku untuk makan. Ih pacarku (dulu) saja jarang. Hihihi. Aku
tahu kalau kamu selalu prihatin dengan bentuk tubuhku yang dikutuk langsing
ini. Aku baik-baik saja kok. Sekarang malah berat badanku terus bertambah tiap
bulan. Entahlah.
Aku senang karena
kamu selalu memaklumi kesibukanku yang kadang keterlaluan, dan masih mau
benar-benar mencuri waktu di antaranya meski hanya untuk makan siang.
Terimakasih sudah membagi cerita-ceritamu denganku. Jangan bosan bercerita ya.
Dan jangan bosan aku ajak menyantap menu yang itu-itu saja. Oiya satu lagi,
jangan pernah bilang tidak sebelum
kamu mencoba. :D
Halo Runi, agaknya
baru tadi kita bertemu yah. Hihihi, kita paling jarang bertemu sepertinya.
Mungkin setelah menyelesaikan tugas akhirku aku akan lebih banyak membagi waktu
untukmu juga. Akan merusuhmu agaknya. Aku senang, paling tidak kalau aku ingin mengobrol
sastra dengan sahabatku, aku punya kamu. Aku sendiri tidak menyangka akan
berkuliah di jurusan yang sama denganmu, padahal tiga tahunku di SMA sudah ku
habiskan demi memikirkan fisika, kimia, dan matematika. Kita pernah menyesal
pada pilihan ini bersama, tapi sekarang untuk apa. Sudah kita jalani, sudah
seharusnya kita cintai. Ayo semangat! Setidaknya kita masih bisa berkuliah di
jurusan yang sepertinya kita suka lagi nantinya. Yah, siapa tahu. :D
Masih ingat pesan
yang kamu kirim dulu, tentang pemikiran tiba-tibamu yang ingin tinggal di luar
negeri yang itu? Iya, mari kita berusaha meraih apapun impian kita. Kamu juga
suka menulis, teruskan lah apa yang sudah kamu mulai dulu. Aku tidak keberatan
membaca dan mengomentari skrip awal novelmu lagi. Mungkin nanti, entah kapan,
akan aku tunjukkan juga milikku.
Hei kalian.. kalau
kalian butuh didengarkan, jangan lupa ada telingaku yang selalu mau menampung
segala keluhan. Kalau kalian butuh saran, jangan lupa ada suaraku yang selalu
mau mengatakan kalimat-kalimat yang kaliah butuhkan. Kalau kalian sedang
kesusahan, jangan lupa ada aku dan berbagilah. Aku tidak mau menjadi sahabat
yang hanya dekat saat senang sedang melekat. Aku mau selalu ada di sisi kalian
juga saat sedang dibutuhkan. Kalau kalian butuh pelukan, jangan lupa ada aku
yang tipis ini yang selalu rela menjadi seolah semakin tipis demi memeluk
kalian. *meski dalam kenyataannya kita jarang berpelukan kan* :)
Kalau kalian butuh
aku, tinggal bilang. Kalau sewaktu kalian memintanya dan aku sedang tidak bisa,
tolong maklumi lah. Pasti akan aku ganti lain waktu dengan durasi hitungan dua
kali. Satu lagi, kalau sekiranya nanti aku salah melangkah, tolong diingatkan,
tolong ditampar biar sadar. Ayo, semangat yah demi apapun yang sedang menunggu kita di depan. Hmm, termasuk toga barangkali. :D
Aku bahagia
memiliki kalian. Terimakasih telah menjadi sahabat yang baik bagiku.
Terimakasih telah menjadi hadiah dari Tuhan yang tak tergantikan. Pokoknya aku
sayang kalian. Aduh jadi malu ih waktu baca tulisan sendiri. Sudah ah, aku mau
kabur.
Salam peluuuuk,
@tiaratirr