Judul buku : The Girl on The Train
Penulis : Paula Hawkins
Buku yang ditulis oleh mantan jurnalis kelahiran Zimbabwe
ini merupakan sebuah thriller
psikologis yang cukup unik. Menggunakan sudut pandang orang pertama dari
beberapa tokoh, sebenarnya metode penulisan fiksi seperti ini sudah saya kenal
sejak pertama membaca buku karya Nicole Krauss berjudul The History of Love
beberapa tahun yang lalu. Setiap tokoh memiliki sudut pandang terfokus dan
subyektif. Tentu saja pembaca harus menempelkan sendiri potongan-potongan
cerita yang kepastiannya tidak bisa diyakini 100%.
Dalam buku yang telah mendapat salah satu penghargaan dari
situs Goodreads pada tahun 2015 ini, Hawkins menampilkan tiga tokoh wanita
yaitu Rachel; si pemabuk yang terkadang hilang kendali dan kehilangan memorinya,
Megan; wanita misterius yang selalu dilihat Rachel melalui jendela kereta, dan
Anna; istri baru dari mantan suami Rachel yang tinggal tidak jauh dari bekas rumah
Megan. Ketiganya, meskipun pada awalnya sulit dipercaya, memiliki ujung dari
benang merah yang harus disambung sendiri oleh pembaca yang memutuskan untuk
membuka halaman pertama buku ini.
Sebenarnya, saya tidak terlalu menyukai cerita thriller psikologis atau misteri semacam
ini. Buku The Girl on The Train saya pinjam dari seorang teman. Dia bilang, ia
bisa membacanya hanya dalam waktu dua hari! Tempo alurnya tentu sangat cepat
dan tidak stagnan, pikir saya saat itu. Kenyataannya, saya baru bisa
menyelesaikan buku ini dalam waktu kurang lebih dua bulan. Saya hanya mampu
membacanya di sela-sela waktu luang saja.
Tidak terduga! Ya, akhir cerita fiksi ini berakhir dengan
kesimpulan yang benar-benar jauh dari yang dibayangkan sebelumnya. Tokoh utama
dalam cerita ini, seharusnya si Rachel pemabuk yang telah ditingalkan suaminya
demi wanita lain yang lebih menarik, tetapi bukan demikian. Justru Megan yang
terlihat baik-baik sajalah, pemicu keributan dan misteri panjang tidak
berkesudahan dalam cerita ini.
Rachel dikenal sebagai seorang pemabuk, setiap hari menegak alkohol
sebagai pelariannya akan kekecewaan terhadap hidupnya yang mendadak berantakan.
Dia dicerai suami tercintanya, Tom, yang lebih memilih berselingkuh dengan Anna
hingga menikah dan memiliki bayi mungil bernama Evy. Rachel yang gamang harus
keluar dari rumahnya sendiri, rumah nomor 23 di kawasan suburn London, yang terletak di pinggir
rel kereta. Setiap pagi dan petang, Rachel masih bisa melihat bekas rumahnya melalui
jendela kereta yang membawanya menuju London untuk bekerja atau pura-pura
bekerja.
Tidak jauh dari bekas rumahnya yang kini ditinggal Tom
dengan istri barunya, ada sebuah rumah yang ditinggali oleh sepasang muda yang
kelihatannya memiliki kehidupan rumah tangga yang sempurna. Si pasangan yang ia
namai dengan Janet dan Jason ini kemudian diketahui bermana Megan dan Scott.
Kereta Rachel kerap terhenti di dekat rumah nomer 15 milik Megan dan Scott,
hanya selama beberapa detik atau menit karenan gangguan sinyal. Setiap hari,
Rachel berangan-angan, mengarang sendiri cerita bahagia mengenai pasangan ini, hingga akhirnya
ia melihat sesuatu yang membuatnya berubah mengenai pasangan tersebut. Janet,
atau sebenarnya Megan, mencium seorang lelaki yang diyakini Rachel bukanlah Jason atau
Scott.
Beberapa hari setelah itu, kabar mengenai Megan yang hilang
tersebar. Entah mengapa Rachel mempunyai beban untuk menyampaikan sesuatu yang
pernah dilihatnya pada Scott Hipwell. Ia tahu bahwa tuduhan akan hilangnya Megan juga
akan mengarah pada Scott, lelaki malang yang bahkan tidak tahu jika isrinya
selingkuh. Memori dan rasa sakit akan sebuah perselingkuhan yang pernah
dialaminya mendasari tindakan-tidakan Rachel selanjutnya, menyusup ke dalam
kasus dan cerita hilangnya Megan.
Yang harus dipecahkan Rachel adalah dalang dari pembunuh
Megan. Apakah Scott atau selingkuhan Megan yang masih misterius?
***
Dalam skala 1-10, secara personal saya memberi nilai 7.5 untuk buku ini. Atas kesuksesan The Girl on The Train dalam meraih minat pasaran, Dreamworks Studio kemudian menggarap filmnya. Yap! Awal bulan Oktober 2016 mendatang, filmnya akan dirilis pertama di Amerika Serikat. Apakah
nanti hasil visualnya akan semenarik cerita Gone Girl? Semoga. :)
Tic T | titanium athletics
ReplyDeleteTic titanium legs T titanium ore | titanium athletics. · 2020 ford edge titanium for sale Tric T titanium alloy nier | titanium athletics. · titanium trim Tric T | titanium athletics.